Kamis, 16 Juni 2022

Kekecewaan yang akan saya ingat

setelah menikah, hamil bbrp bulan dgn penuh liku hormonal akhirnya sayapun melahirkan secara sesar.

 Alhamdulillah anak yg lahir dengan selamat dan sehat. Sampai hari di rumah sakit itu saya bahagia sekali. Keluarga kecil kami bertambah 1 anggota lg. 

Tapi pas moment lahiran itu bahagia saya berubah jd monster. Ya, saya terkena baby blues. 

Saat itu suami gada disamping saya, saat saya butuh support dia. Yang saya ingat saat itu, dia malah pergi meninggalkan saya bersama keluarga saya. 

Kecewa berat saat itu, tdk pernah saya tunjukkan kesiapapun bahkan bikin status alay/ bikin posting dimanapun saya ga pernah saat itu. Bahkan untuk cerita ke teman saja saya insecure setengah mati.


Saat saya lelah secara fisik, mental dan bahkan tubuh saya hancur suami saat itu tdk ada disisi saya. Anak sayapun merasa kayaknya kalo saya ga beres/stress berat. Diapun sampe sakit, diopname sendiri di rumah sakit sedangkan saya hanya di rumah menunggu sambil menangis. 

 
Proses ini gak akan pernah saya lupakan. Proses dalam diri saya, saya berterima kasih banyak, saat itu orang tua saya support full. Gak kebayang kalo gak ada mereka, mungkin saya bakalan gila beneran. 


 Saat tinggal bersama suami saya pikir semua suka duka ditanggung berdua. Tapi saat itu saya lgsg tdk lagi percaya dengan kata 'bersama'. Buktinya saat saya butuh support dia, moment yg harusnya bahagia karena baru punya baby malah gak ada. 



Kalo ditanya apakah saya bisa melupakan keadaan ini? wah kayaknya saya butuh ke psikolog saat itu. Saya terus mendoktrin diri saya akan gila saat itu. Baru pertama jd ibu, hormonal yang berubah, tekanan ibu menyusui, lelahnya mengurus bayi yg tidur tdk kenal waktu. 




Kalo ditanya keadaan saya saat itu? saya hampir gila beneran. Biar kekecewaan ini saya simpan disini. Sengaja saya tulis disini. Bahwa saya pernah ada ditahap sampe seperti itu. Sekarang alhamdulillah sudah berangsur membaik, saya tdk akan pernah lupa usaha saya saat itu berjuang & support org tua (keluarga saya).

Terima kasih juga kepada Allah swt. yg menakdirkan saya untuk jadi orang masih waras sampe saat ini.

Jumat, 06 Maret 2020

Motivasi dalam memasak


Aku seneng bgt
Bulan kmarin program sama suami untuk sebisa mungkin tiap hari memasak makanan yg akan kami makan.

Dia memuji saya karena kita bisa menghemat uang pengeluaran bulanan kami.
Aku seneng bgttt, karena dia muji saya berhasil meminimalisir pengeluaran dan muji rasa makanannya.

Kalo dimakan banyak orang dan makanan kita habis itu rasanyaaaa bangga banget sudah masak. Walaupun masakannya sederhana banget. Contohnya buat nasi goreng.

Jaman skrg, mau masak mudah banget. sudah banyak resep di google dan tutorial di youtube.
Asal mau dan niat aja ! 

Its so easy 😍😘😘
Love cooking and my husband ♥️

Minggu, 16 Februari 2020

Keinginan duniawiku

Minggu, 16 Februari 
kami sekeluarga pergi ke daerah bintaro
Ada perkumpulan di Hotel Arosa Jakarta.

Kami berangkat pukul 07.00 dengan menggunakan gocar. sampai di hotel pukul 08.10. acara pertemuan dimulai pukul 09.00.

Acara berlangsung dengan seru hingga pukul 12.00
Jam makan siang pun jd tanda berakhirnya acara. Setelah ditutup dengan doa, kami dipersilahkan panitia untuk pergi ke resto hotel untuk lunch.

Karena dipersilahkan panitia, kami pun mengambil makan siang kami.
Dengan sigap akupun ambil yg aku sukai, soto daging, puding coklat, nasi dan ayam, dll.
Makanku banyak sekali siang tadi.

Pukul 13.00 aku memesan gocar untuk pulang ke rumah. Di jalan pulang, tiba tiba turun hujan yang deras.

Sebenarnya aku teringat dengan peserta disana td. Banyak keluarga yg pergi dengan anggota lengkap. Padahal perjalanan itu bukan terbilang biaya yg murah. Hanya saja, banyak sebagian org belum menemui apa yg dimaksud dari tujuan pergi itu. Bahkan td ada anak umur kecil sekali dan dia sudah menjadi pesertanya. sungguh sangat disayangkan di usia yang renta kita malah baru terpikirkan untuk melakukan ibadah ini. Padahal ibadah ini butuh tenaga dan waktu yang luang.

Mama juga bilang tadi, peserta yg sudah tua mungkin saja dari dulu mudanya juga harus berusaha keras, berhemat dan bersusah susah dahulu yang baru saat ini bisa menikmati hasil buah kerja kerasnya tsb. Sekaranglah waktunya yang tepat, untuk dia menjadi tamu Allah.

Semoga di usia kita yg semuda ini, kita bisa jadi salah satu bagian yang beruntung untuk bisa melakukan ibadah tsb. Semoga aku juga bisa susul org tua aku berangkat juga. Aamiin 



Sabtu, 01 Februari 2020

Mencoba berdamai dgn keadaan

Akhir-akhir ini merasa bosan karena hanya kegiatan di rumah saja. Semenjak menikah dan hamil, pekerjaan saya menjadi ibu rumah tangga.

Ini ada awal-awal bulan kehamilan kadang suka bingung sendiri mau pergi atau gak.
soalnya kadang kalo pergi malah kayak kecapean dan besoknya suka sakit kepala/badannya panas.

Pernah ku bilang sama suami kalo aku bosen di rumah. Dia pun kepikiran, dan mengajak aku pergi. seharian kami pergi jalan-jalan ke tempat yang saya mau. Tapi ternyata si dedek di perut saya ga begitu setuju dengan ini. Keesokannya pun saya flek.

Padahal saya hanya kegiatan sehari-hari di rumah  tapi bayinya ga terima kalo saya capek. Jd kadang kalo bosen melanda saya perbanyak kegiatan saja, seperti coba memasak menu baru, menulis apa saja, membaca cerita, menonton film, atau berjalan ke pasar deket rumah sambil liat liat buah.

Senangnya jadi ibu rumh tangga, harus saya syukuri. Dia (suami saya) dibesarkan ibunya, disekolahkan org tuanya, diasuh/dirawat tetapi pas sudah besar mau dan ikhlas biayain saya dan anak-anak. Alhamdulillaah ♥️

Selasa, 18 Februari 2014

Aku Cinta Kalian

''Aku Cinta Kalian''

miris sekali kalau melihat 
picture disamping. sangat menyindir diri sendiri atas tanggung jawab  kita sebagai manusia. sebagai mana zoon politicon bilang bahwa manusia itu makhluk sosial, tetapi apakah anda terhenyak berpikir bahwa hewan juga seperti itu ? saya rasa mereka juga butuh kasih sayang seperti kita. 
untungnya saya, kami memiliki beberapa hewan peliharaan dirumah. Dahulu waktu kita kecil pasti kita pernah dong diberi hewan peliharaan ? 
Ayah selalu mengajarkan saya memelihara kucing yang baik itu seperti apa...''sudah kamu kasih makan kah kucing kita?''. terpaksa adalah salah satu alasan pertama saya haha 


kini saya tahu makna dari memelihara hewan, ya.. Tanggung jawab
tanggung jawab karena sudah komite untuk memilikinya maka kitapun harus siap dengan segala resiko yang ada. ya memberi makannya, memandikannya sampai sampai memberi lahan untuknya istirahat. 

10 TAHUN LALU-- ayah sering bilang '' kamu aja makan sehari berapa kali?" aku jawab saja '' 3x yah, malahan lebih dari itu " dia bilang ''maka dari itu, kamu gak kasian sama dia?'' sejak saat itu akupun rajin sekali memberi makan peliharaan kami. 

Makanya itu saya berpikir, jika semua orang tua mengajarkan anaknya untuk memelihara hewan sejak dini pasti nanti anaknya bertanggung jawab seperti didikan ayah saya .